05 Agustus, 2016

Hari Pertama Mengajar, Jangan Pernah Diatur Siswa

Wakasek Kurikulum SMKN 1 Percut Sei Tuan, Selamat Ariadi saat memberi arahan  pada serah terima mahasiswa FKIP UMSU 2016 

 
 “Kuncinya ketika masuk hari pertama mengenalkan diri kendalikan siswa. Jangan sampai diatur oleh siswa. Jika hari pertama diatur maka tiga bulan selama diatur siswa”. (Selamat Ariadi, Wakasek Kurikulum SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.

***

Pukul 07.00 WIB, tepat 1 Agustus 2016. Rombongan mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) tiba di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan yang berada di Jalan Kolam Medan.
Kedatangan rombongan PPL untuk mengikuti upacara bendara dilanjutkan dengan acara serahterima. Ada sekitar 11 mahasiswa FKIP UMSU yang PPL di sekolah tersebut. Mereka terdiri dari sejumlah program studi. Nantinya, sekitar tiga bulan akan berada di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan untuk PPL.
Tepat 07.15 WIB, ribuan siswa sudah berada di lapangan sekolah. Hmmm, jumlah siswa sangat besar sekitar 2.300 keseluruhan. Semua siswa terlihat tampak rapi, mulai dari pakaian dan bahkan panjang rambut rata-rata hampir sama. Tidak terlihat siswa yang berambut panjang.


Jam menunjukkan pukul 07.30 WIB. Wakasek Bidang Kesiswaan dan Kurikulum terlihat sibuk mengatur siswa. Mereka memberi arahan, saat melihat ada siswa yang sedikit terlambat. Suara tegas dan tinggi. Cepat…, cepat…,. Spontan para siswa berlari menuju lapangan.
Upacara berlangsung dengan penuh khidmat. Pembina Upacara menyampaikan tentang disiplin belajar. Ada kosa kata baru yang saya dapat ketika menyaksikan jalannya upacara. Pembina Upacara, Pak Mardi Husodo yang juga Kepala Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan menyebutkan bahwa Google=perpustakaan besar.
Hmm, biasanya orang menyebutkan ‘mbah google’. Tetapi, Pembina upacara menyebutnya sebagai perpustakaan besar.Beliau berharap, para siswa mampu memanfaatkan perpustakaan besar tersebut untuk belajar. Bukan sebaliknya, sepulang sekolah membuka laptop malah bermain game. Jika tetap bermain game, jika terjadi berarti kesalahan besar dan kemunduran yang terjadi.
Usai upacara, diadakan perkenalan. Kesebelas mahasiswa pun memperkenalkan diri dan bersalaman. “Saya mahasiswa PPL dari UMSU,” begitulah para mahasiswa PPL itu memperkenalkan diri sembari bersalaman.
Saling menyapa antara mahasiswa PPL FKIP UMSU dan guru pamong

Para guru yang ikut upacara pun menyambut dengan gembira. Usai upacara, dilanjutkan dengan acara serah terimah. Ibarat mengantar pengantin, saya pun sebagai dosen pembimbing (doping) berkenan menyerahkan mahasiswa PPL.
Acara berlangsung tepat pukul 08.45 WIB. Kepala SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Pak Kasni sangat mengapresiasi. Tetapi karena ada tugas wewenang diserahkan Wakasek Bidang Kurikulum, Selamat Ariadi dan Wakasek Bidang Penjaminan Mutu Evi Rahmadani turut hadir pada serah terima yang dilaksanakan di ruang teori.
Selain Wakasek, hadir ibu guru pamong. Sungguh sebuah penyambutan yang sangat luar biasa dan spesial. Acara ini merupakan tahun yang kedua dan sekolah sangat mengapresiasi setiap mahasiswa yang PPL termasuk dari FKIP UMSU.
Bersalaman dengan guru pamong. Mahasiswa dan guru pamong terlihat sangat gembira

“Pertama sekali saya mengucapkan selamat datang di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan yang lumayan luas. Tadi, baru ketemu lapangan upacara. Adik-adik belum meliht semua, belum mengetahui ruang guru, dan bengkel pun belum diliha. Nanti saya ajak keliling,” ucap Pak Selamat membuka sambutan.
Dalam sambutan yang diselingi canda dan berlangsung penuh dengan keakraban tersebut Pak Selamat mengatakan, nantinya sebagai tamu akan diperkenalkan kepada semua warga sekolah. Misalnya, diperkenalkan kepada kepala program keahlian. Apalagi, dalam mengajar nantinya mahasiswa PPL juga mengajar di program keahlian seperti listrik, teknik computer jaringan, teknik mesin otomotif, teknik kendaraan ringan, program keahlian pendingin dan lainnya.
“Tiga bulan beada di SMK Negeri 1 Perut Sei Tuan nantinya adik-adik turun bobot 2 sampai 3 kilo,” ucapnya penuh canda. Tak lupa Pak Selamat memperkenalkan para guru seperti guru pamong untuk jurusan Matematika Ibu Erna Laily, Jurusan Bahasa Indonesia, Ibu Mega Murni Siregar, SPd, Jurusan Bimbingan Konseling Ibu Cut Jerry Adeni SPsi, Jurusan Bahasa Inggris, (Irfa Juraiah SSi, dan Pendidikan Akuntansi nantinya mengajar Kewirausahaan, Dra Kartini Tanjung. Masing-masing guru diperkenalkan dan mahasiswa pun berdiri, tak lupa Pak Selamat menyebutkan karakter masing-masing guru pamong.
“Kalau Bu Kartini ini gesit maka adik-adik PPL yang ikut dengan dia harus lebih gesit,” ucap Pak Selamat yang membuat suasana serahterima tersebut berlangsung mencair.
Dia melanjutkan, pemilihan guru pamong sesuai dengan kompetensi dan guru pamong nantinya bisa membimbing adik-adik. Untuk memuaskan keingintahuan mulai dari menyusun RPP, mengajar di kelas, menangani kelas BK. “Kami yakin guru pamong mampu mengarahkan dan membimbing sehingga anak PPL memiliki bekal sekitar 40 persen untuk mengajar dan menjadi guru BP/BK,” pesan PakSelamat.
JANGAN SUNGKAM BERTANYA
Dalam masa pembimbingan, mahasiswa PPL jangan sungkan untuk bertanya dan berkonsultasi. Minta nomor HP guru pamong. Tanyakan yang ingin disampaikan dan kerjasamalah yang baik.
“Saya mendoakan supaya aman, tentram dan nyaman dan anggap sebagai rumah sendiri. Tapi, suratnya tidak saya kasih. Kalau rumah sendiri bisa dijual tapi suatnya tidak dikasih,” ucapnya seloroh lagi.
Satu pesan yang disampaikan Pak Selamat dan harus kita renungkan. “Kuncinya ketika masuk, jangan pernah dikendalikan siswa. Saat pertama mengenalkan diri, jangan sampai diatur sama siswa”. (Selamat Ariadi, Wakasek Kurikulum SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.
Menurutnya, jika hari pertama mengenalkan diri sudah diatur siswa, maka nantinya sampai tiga bulan akan diatur. “Kuasai hari pertama, tunjukkan aku penguasa. Tunjukkan kewibawaan, maka hari-hari berikutnya mahasiswa PPL akan mudah dan tentunya hari berikutnya bisa fleksibel. Kalau murid bergemuruh, langsung bentak saja dan suruh diam. Walaun, bukan pemarah tetapi marah diperlukan untuk mendiamkan anak-anak yang sedang rebut,” pesannya yang disampaikan dengan serius.
Berkonsultasi, dia mengatakan selama PPL nantinya mahasiswa beradaptsi dan bertemu dengan mahasiswa lain. Seperti dari HKBP Nommensen, dan Unimed. Silahkan tunjukkan prestasi, kebaikan dan keramahtamanankarena akan mencerminkan nama baik almamater. “Kalau kurang baik akan diceritakan mahasiswa lain. Ah, PPL mahasiswa UMSU cuma ngobrol, PPL tidak ada apa-apa, tahunya menggosip. Itu tidak boleh terjadi, tapi silahkan berbaur, jangan merasa tidak mau bergabung dari kampus lain karena setelah tamat bisa ketemu di satu sekolah, silahkan tukar menukar informasi tentang pembelajaran. Unimed mengajarkan teori dan metode “A”. Nommensen “B” dan UMSU “C”. Nantinya bisa digabungkan dan akhirnya menjadi pembelajaran yang sempurna.
Hal lain yang patut diperhatikan, berpakaian yang sopan, tata bahasa yang sopan dan bertindak yang sopan. Kehadiran mahasiswa PPL harus bisa membuat warga SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan lebih baik.
LEBIH PEDULI
Ibu Evy Ramadhani ikut memberikan pembekalan. Dia minta agar mahasiswa PPL lebih peduli terhadap lingkungan kampus. Kebersihan dan tentunya keramahtamahan. “Tolong dibantu, Adik-adik sudah bergabung dan sudah diterima. Yuk, sama-sama kita ciptakan suasana yang enak di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan,” ucapnya.
Dia menceritakan, saat mahasiswa PPL tidak sering ada siswa yang ‘usil’ seperti minta kenalan. “Biasanya mereka mengatakan, kenalan lah kak. Itu biasanya terjadi, dan harus disikapi dengan bijak dan jangan pasang muka ketat,” pinta bu Evi.
Selama bergabung di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan jangan pernah menyombongkan diri dan angkuh. Apapun yang terjadi harus disikapi denga bijak.
Selain itu, mahasiswa diminta untuk mematuhi peraturan selama PPL, khususnya yang ada di sekolah. “Selamat PPL, Selamat Bergabung di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan,” ucanya.
TRADISI YANG BAIK
Dosen pembimbing Muhammad Arifin, MPd memberi arahan
Penulis yang juga dosen pendamping mengaku sangat senang atas sambutan yang disampaikan pihak sekolah. Tradisi serahterimah dan pengenalan kepada mahasiswa PPL dengan guru pamong merupakan tradisi yang baik, patut dilestarikan dan ditiru sekolah lain.
Saya sangat gembira, pihak sekolah menyambut dengan baik dengan tradisi pengenalan mahasiswa PPL FKIP UMSU kepada guru pamong. Ada arahan dari pihak pimpinan sekolah. Ini memang patut dilakukan di sekolah-sekolah lain sehingga mahasiswa PPL tidak grogi nantinya.
Selanjutnya, saya juga menyempatkan memberi arahan kepada para mahasiswa sebelum ditinggal seperti selalu menjaga baik almamater, ikuti peraturan sekolah dan tentunya harus belajar mandiri.
Semua mahasiswa mengiyahkan dan mereka saat saya tinggal diajak observasi berkeliling sekolah! (Muhammad Arifin-Catatan Serah Terima PPL di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan)

Tidak ada komentar: